Jumat, 23 Oktober 2009

Penutup dan Daftar Pustaka

0 komentar

Bab III

Penutup

Demikian karya tulis tentang Reinterpretasi Aksi Gerakan Pramuka Di Era Globalisasi ini disusun untuk dapat dipergunkan sebagai pegaman bagi semua anggota pramuka di Indonesia dalam mengarungi hidup di era globalisasi.

Karya tulis ini semoga dapat dipergunakan oleh anggota pramuka untuk menambah wawasan mengenai kegiatan-kegiatan dalam mengembangkan dan memajukan generasi penerus bangsa Indonesia agar tidak tertinggal oleh kemajuan zaman.

Materi yng disusun dalam karya tulis ini hanya dianggap perlu dan penting oleh penyusun untuk dijadikan sebagai pedoman dalam pembinaan aktifitas kegiatan pramuka.

Daftar Pustaka

http://www.blogcatalog.com

Selanjutnya ...

Pembahasan

0 komentar

Bab II

Pembahasan

Pengaruh positif maupun negative era globalisasi terhadap gerakan Pramuka

Ditengah-tengah arus globalisasi dan perubahan serta pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tentunya secara tidak langsung akan membawa pengaruh terhadap generasi muda, baik pengaruh positif maupun negatif. Untuk itu melalui revitalisasi gerakan Pramuka dengan berbagai metodelogi dan kegiatan yang tepat diharapkan dapat menjadi penangkal pengaruh-pengaruh negatif bagi generasi muda. Karena di dalam diri setiap seorang Pramuka dengan “Trisatya” telah tertanam jiwa disiplin yang tinggi.

Demikian sambutan Bupati Karawang Drs. Dadang S. Muchtar saat menjadi Inspektur Upacara HUT Pramuka ke 47 di kampung Cipule Desa Mulyasari Kecamatan Ciampel, Kamis (14/8). Hadir dalam upacara ini unsur Muspida, Ketua DPRD, Kepala SKPD, para Camat dan Kepala UPTD Pendidikan Dasar se-Kabupaten Karawang serta para undangam lainnya.

Lebih lanjut Bupati mengajak kepada para Pembina Pramuka dapat lebih mengaktifkan kegiatan-kegiatan kepramukaan. Kepada para Kepala Sekolah Bupati mengharapkan gerakan Pramuka dapat dijadikan salah satu ekstra kurikuler wajib disetiap sekolah. ” Saya mohon Pramuka tidak dilaksanakan hanya pada upacara-upacara saja, akan tetapi bisa dilaksanakan di setiap desa dan kecamatan” ujar Bupati. Hal positif lainnya menurut Bupati melalui gerakan Pramuka, diharapkan dapat menjadi generasi muda yang baik, berkarakter baik, disiplin dan professional serta penuh percaya diri. Salah satu pembelajaran yang ada di Pramuka bagaimana menumbuhkan semangat nasionalisme dan pantang menyerah, tentunya hal ini akan menjadi pendorong pengembangan kualitas generasi muda di masa yang akan datang.

Terkait dengan revitaliasi gerakan pramuka dan persiapan pembentukan Karawang sebagai Kabupaten Pramuka, Bupati memberikan pesan untuk dilaksanakan semua unsur seperti : SKPD, Kwarcab, Mabiran, Mabigus dan pihak swasta termasuk komponen masyarakat memberikan dukungan melalui berbagai upaya : (1) Perkuat Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter generasi muda yang memiliki kepribadian kuat, disiplin, inovatif, pantang menyerah dan mampu bekerja keras serta siap mengabdikan diri bagi kepentingan bangsa, negara dan masyarakat, (2) raih keberhasilan hari ini dan masa depan dengan gemilang, (3) mantapkan tekad generasi muda, sebagai patriot pembangunan melalui karsa dan karya yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat (4) perkokoh persatuan dan kesatuan, galang terus persaudaraan dan persahabatan antara sesama anggota Pramuka sebagai bekal jiwa kesetiakawanan (5). Amalkan Satya Dharma Pramuka, tanamkan nilai-nilai kode etik dan pesan moral Pramuka.

Pada kesempatan lain Bupati mengingatkan Sekda dan Kepala SKPD sebagai pejabat publik yang melayani masyarakat untuk lebih peka terhadap kehidupan social yang terjadi dimasyarakat sekitar. Pada saat melewati jalan menuju tempat upacara Bupati dikagetkan oleh masyarakat yang masih antri untuk membeli minyak tanah, padahal menurut Bupati pasokan minyak tetap untuk wilayah masih tetap sebanyak 112 tanki. “ Saya instruksikan Sekda dan dinas teknis terkait untuk cek dan ricek dimana masalahnya’‘ tegas Bupati.

Setelah upacara selesai Bupati beserta para undangan lainnya disuguhkan berbagai atraksi dan keterampilan berupa unjuk gelar yang diperagakan oleh para Pramuka seperti : Tari Banjet kolosal dari Kwaran Telagasari, Pencak silat oleh Kwaran Tegalwaru dan pertunjukan debus dari Kwaran Karawang yang sempat menegangkan seluruh hadirin. Salah satu aksi yang mendapat tepuk tangan meriah yaitu saat Wakil Bupati Karawang Hj. Eli Amalia Priatna dikepung oleh beberapa orang yang membawa golok dan alat tajam lainnya, akan tetapi tidak berhasil di sentuh malah sebaliknya para pengepung yang berjatuhan.

Pada kesempatan ini juga Bupati menyematkan penghargaan dan tanda kehormatan Panca Warsa kepada beberapa para pembina Pramuka yang secara simbolis diwakili oleh : Rahmat Safaat, Sm.Hk, Elan Sihabudin, S.Pdi dan Tayo Sunaryo, Spd.

Permasalahan Pramuka zaman Globalisasi

Dia tegas, tindakannya penuh kematangan, kehati - hatian, kewaspadaan. Dia bukanlah seorang militer yang memegang dan selalu siap dengan senjatanya. Dia terampil, berbakat dalam segala hal. Sikapnya selalu bersahaja, mulia layaknya seorang ksatria. Dia layak menjadi teladan bagi semua orang.” Setiap manusia pasti ingin menjadikan dirinya sebagai seorang terdidik. Terampil, bersikap mulya dan menjadi teladan bagi semua orang. Untuk itulah diadakan Gerakan Pramuka. Gerakan yang berdiri di indonesia sejak tahun 1961 ini amat diminati orang - orang termasuk pemuda. Selain kegiatannya yang mengasyikkan, kita juga dapat mengenal lebih dekat dengan alam. Tapi itu dulu. Sekarang setelah masuknya era globalisasi, kegiatan Pramuka ditinggalkan. Hanya sedikit orang yang betul betul aktif dalam kegiatan Pramuka ini. Setiap orang mulai sibuk dalam dunianya masing masing.

Tak ada lagi acara berkemah, api unggun, baris berbaris atau kegiatan pramuka lainnya. Pemuda yang merupakan penggerak utama dari kegiatan pramuka ini mulai meninggalkannya. Saya pribadi mengaku tertarik dengan adanya Gerakan Pramuka. Sejak SD saya telah dilatih dengan Pramuka. Saya selalu ingin menjadi orang yang bermoral, bertakwa, dan berpendidikan. Tapi saya amat menyayangkan, setelah beranjak ke SMP,tak ada lagi kegiatan Pramuka. Padahal saya sendiri amat mendukung kegiatan ini. Saya sendiri, amat kecewa dengan hal ini, padahal kita amat mengharapkan jika generasi muda memiliki jiwa yang bermoral karena yang akan memimpin bangsa ini kedepannya adalah pemuda yang seharusnya dapat memiliki jiwa ksatria, tangguh dan bersahaja. Lihat saja pemimpin bangsa sekarang. Hancur akibat tak terdidik dan kurangnya moral. Kini tak ada lagi jiwa ksatria seorang Pramuka itu. Pemuda sekarang sudah hancur akibat dimakan jaman pemuda kini sudah sibuk terhadap dunianya sendiri. Pramuka mulai ditinggalkan, sekolah - sekolah, sebagai tempat utama yang diharapkan dapat menjadi penggerak Pramuka bagi pemuda mulai meninggalkan kegiatan ini. Kurikulum baru yang diluncurkan pemerintah membuat pemuda semakin sibuk sehingga tidak sempat lagi diadakannya Gerakan Pramuka. Saya melihat, hanyalah orang yang telah lama dalam Gerakan Pramuka yang masih aktif dalam kegiatan Pramuka. Tak ada lagi orang - orang baru yang masuk anggota Pramuka. Entah apa alasannya. Kebanyakan orang baru yang masuk adalah karena disuruh atau karena ikut ikutan atau bahkan karena tidak ada kegiatan. Ada yang mengatakan Pramuka sudah ketinggalan jaman. Memang, di era globalisasi saat ini, bukan jamannya lagi orang diharuskan dapat berkemah, menghidupkan api unggun, atau mendaki gunung.

Di dalam era globalisasi ini, orang dituntut untuk dapat bersaing dalam segala hal. Sekarang teknologi juga lebih canggih. Orang tidak perlu bersusah-susah berkomunikasi dengan menggunakan morse atau semaphore seperti dalam Pramuka. Toh, sekarang sudah ada yang lebih canggih seperti telepon, atau handphone. Orang juga tidak perlu lagi memiliki jiwa yang ksatria dan bermoral. Lihat saja, orang sekarang lebih mementingkan kekayaan seseorang daripada moralnya. Orang tidak perlu lagi melakukan segala hal yang membuat capek. Toh, sekarang ada teknologi yang lebih canggih. Ada yang mengatakan kurang berminat. Memang sepertinya minat pemuda terhadap Pramuka semakin berkurang. Kebanyakan pemuda yang ikut dalam kegiatan pramuka ini karena ikut ikutan. Karena semakin sedikitnya orang yang meminati gerakan pramuka, maka pemuda tersebut ikut ikutan pula tidak meminati pramuka. Daya tarik pramuka sekarang sudah jauh melemah. Orang hanya meminatin kegiatan Pramuka hanya pada saat tertentu. Misalnya saja seperti saat adanya lomba Pramuka atau saat hari Pramuka saja.

Kita tidak perlu protes, Pramuka memang dianggap pemuda sekarang sudah ketinggalan jaman. Orang tak perlu bersusah susah dalam melakukan segala hal. Sekarang jamannya menuntut seseorang untuk dapat bersaing. Sekarang jamannya menuntut seseorang untuk memiliki kekayaan karena dengan kekayaan orang bisa melakukan apa saja. Kita tak perlu lagi bersusah payah. Kini kegiatan berkemah, berapi unggun, naik gunung dan sebagainya hanyalah dilakukan seorang militer. Tak ada lagi anggota Pramuka yang mau melakukan kegiatan tersebut. Jaman sekarang sudah semakin canggih seakan akan membuat Pramuka semakin ketinggalan jaman. Mungkin cita-cita Lord Baden Powel setengah abad yang silam, pendiri Pramuka, yang menginginkan agar pemuda memiliki jiwa ksatria, tangguh dan disiplin tinggal cita cita. Pemuda seakan sudah melupakan hal itu semua. Pemuda saat ini telah hancur. Ada yang sibuk pada dunianya sendiri, ada juga yang semakin hancur moralnya dibelenggu oleh obat terlarang dan hal maksiat lainnya. Apakah masih adakah semangat Pramuka itu kini? Apakah masih ada pemuda sekarang yang mau melakukan kegiatan Pramuka ditengah jaman yang semakin canggih ini. Akankah Grakan Pramuka dapat membangun Pramuka sampai di pucak kejayaannya kembali seperti dahulu? Apabila begini terus, Pramuka akan semakin jauh, jauh ditinggalkan pemuda dan pengikutnya. Takkan ada lagi Pramuka apabila kondisinya terus seperti ini.

Tiga Hal Dalam Menjawab Era Globalisasi

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Bogor Aim Halim Hermana meminta kepada kalangan pendidik untuk terus meningkatkan kemampuannya seiring dengan perkembangan yang sedemikian pesat di dunia pendidikan. Peningkatan kemampuan itu hal yang mutlak sebagai konsekwensi untuk menjawab tantangan yang ada. ”Setidaknya ada tiga hal yang harus dikuasi oleh seorang guru, yaitu penguasaan akan akademik, ilmu teknologi seperti perkembangan teknologi informasi dan penguasaan akan bahasa asing,” demikian dikatakan Aim saat menerima AKSARA diruang kerjanya.

Tuntutan era globalisasi dan kemajuan ilmu teknologi tentunya harus bisa dijawab oleh kalangan pendidik. Sehingga nantinya perkembangan itu bisa menjadi informasi sebagai sumber daya percepatan dalam segala bidang, khususnya dalam menstransfer beragam ilmu kepada anak-anak didiknya. Sehingga kita bisa mencetak generasi bangsa yang sarat dengan kreativitas untuk membangun negeri ini dimasa mendatang. ”Bagaimana anak didik bisa berkualitas, kalau gurunya saja tidak membekali diri dengan kemampuan dan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang ada,” ujarnya.

Untuk itu ia berharap agar seorang guru harus sering mengasah dan membekali kemampuannya untuk memenuhi tuntutan yang ada. Lebih dari itu juga, kemampuan yang dimiliki tentunya akan berdampak kepada peningkatan kesejahteraan diri masing-masing guru sebagai hasil dari profesi yang dilakukan dengan penuh tanggungjawab.

Apa yang dikatakan Aim, tentunya sangat sejalan dengan yang dikatakan oleh Menteri Pendidikan Bambang Sudibyo.

Dalam situs resmi Depdiknas ia mengatakan, konteks globalisasi ini juga tidak terhindarkan dalam kebijakan yang terkait dengan tata kelola (governance) kelembagaan. Informasi-informasi yang terkait dengan kebijakan-kebijakan pembangunan pendidikan harus secara serta merta menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan perubahan masyarakat lokal dalam prospektif global yang serba cepat pula. Kaidah perkembangan secara global maupun lokal adalah salah satu cerminan tentang bagaimana informasi di kawasan dunia dan antar negara memiliki peluang yang sangat cepat untuk merubah perilaku budaya lokal setempat melalui penetrasi informasi.

Karena obyek pembangunan pendidikan adalah masyarakat sebagai entitas suatu bangsa, maka informasi yang disampaikan juga harus merupakan media komunikasi yang mengandung makna pendidikan dan pembelajaran, sehingga perubahan perilaku yang diakibatkannya merupakan perubahan perilaku kolektif dari suatu bangsa dalam proses membangun.

Sehingga untuk menjawab segala macam tantangan yang ada diperlukan sumber informasi pendidikan dan pembelajaran yang mampu memberikan kontribusi positif dalam merubah perilaku masyarakat untuk membangun bangsa agar mempunyai sikap membangun yang sarat dengan pengetahuan.


Selanjutnya ...

Pendahuluan

0 komentar

Bab I

Pendahuluan

Pramuka Terhadap Generasi Muda di era globalisasi

Kepanduan atau pramuka adalah suatu medan gerak untuk anak atau peserta didik, oleh mereka dibawah pimpinan mereka sendiri, tempat kakak mereka(Pembina) memberikan kepada adik-adiknya suasana yang sehat dan menganjurkan agar mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang sehat,positif, inisiatif dan produktif yang akan membatu mereka dalam mengembangkan fungsi kewarganegaraan.

Daya tarik yanbg kuat untuk mengenal alam di lingkungan hidup Pembinanaan perseorangan (melalui kelompok kecil) lebih penting dari pada pembinaan massal, dalam hal perbaikan intelegensia, kekuatan jasmani dan karekter. Dalam pramuka bukan isi pelajaran yang terpenting guna melahirkan sesuatu secara benar, melainkan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang benar. Hal ini Nampak jelas dalam cara kerja regu dan pasukan penggalang. Mereka di bimbing untuk kerja sama dalam tim atau kelompok, regu atau rtegu kerja, kesempatan baik untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan.

Disitu tampak latihan berdemokrasi, bahkan itulah demokrasi Pancasila dalam prakteknya. Jika kita megacu pada uraian arti kiasan lambang pramuka. Lambang pramuka yaitu nyiur, dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagai manapun juga. Apalagi sekarang sudah era globalisasi dan reformasi.

Gerakan serta semangat reformasi yang kini tengah terus bergulir menghendaki suatu perubahan tatanan baru dengan segala perbaikan, keselarasan dengan tuntuan yang lebih transparansi. Dilandasi dengan kejujuran, kebenaran, keadilan dan sementar disisi lain Gerakan Pramuka sebagai pelengkap pendidikan formal dan informal juga di tuntu ikut memberikan kontibusi positif terhadap lahirnya generasi baru di masa datang yang mampu diwarisi pesan-pesan moral reformasi.

Gerakan Pramuka tidak terkejut dan ikut latah tanpa arah. Karena sesuai dengan tujuannya Pramuka tetap eksis sebagai Gerakan Pendidikan Yang Nasionalis tanpa terpengaruh oleh berbagai perbedaan latar belakang. Format-format, visi dan misinya telah mengacu kepada perbaikan kondisi saat ini, demi terwujudnya Indonesia Baru.

Dewasa ini ada sebuah kenyataan yang teramat pahit atau mungkin juga sebuah cobaan dan tantangan yang teramat berat, ketika semakin banyak jumlah remaja penyandang masalah sosial. Mereka terjebak kedalam perilaku yang menyimpang dan telah lutut dan menghambakan dirinya kepada tata nilai asing. Mereka adalah saudara-saudara kita, yang berpotensi untuk menimbulkan berbagai problema sosial dimasyarakat. Di samping itu secara internal terdapat pula ketidak siapan mental dan rohani pada sebagian remaja, sehingga mereka gagal untuk mempertahankan diri dari pengaruh negative yang menyesatkan.

Gerakan Pramuka ditutut untuk menciptakan pesonanya sendiri, sehingga orang-orang muda lebih tertarik untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki, melalui wadah kepramukaan dengan kegiatan yang kreatif, educatif, inovatif dan penuh tantangan yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat kita.

Maka Gerakan Pramuka sangat merindukan eksistensi para anggota dewasanya dalam bembina, mengembangkan organisasi secara sukarela, dan terus menerus. Gerakan Pramuka sangat mendambahkan sebuah organisasi yang semakin mapan, semakin strategis, semakin antisipasi terhadap berbagai kendala, sehingga perjalanya mulus, lancar, dan sukses. Gerakan Pramuka sangat menginginkan tertibnya program pendidikan atau pelatihan baik bagi anak didik maupun anggota dewanya sehingga prosesnya lancer, tuntas dan berkualitas. Gerakan pramuka sangat mengharapkan bias mandiri dengan dana atau fasilitas yang pasti dan memadai.

Selanjutnya ...


Teka teki mulek

Bebek apa yg jalannya selalu muter ke kiri terus?
Bebek dikunci stang

Ada bebek 10 di kali 2 jadi berapa?
8, soalnya yg 2 lagi maen di kali, kan?

Hewan apa yg bersaudara?
Katak beradik

Kenapa anak kodok suka loncat−loncat?
Biasalah& namanya juga anak−anak. Suka iseng&

Hewan apa yang namanya 2 huruf?
U dan g
 

Scout Manduta Spirit-spirit Mantap | Copyright 2009 Tüm Hakları Saklıdır | Blogger Template by GoogleBoy ve anakafa | Sponsored by Noow!